Friday 11 September 2015

Quality Control (QC) Laboratorium klinik

Quality  control   

Quality Control ( QC) adalah salah satu komponen dalam proses kontrol  dan merupakan elemen utama dari sistem manajemen mutu. Memonitor proses yg berhubungan dengan hasil tes  serta dapat mendeteksi adanya error yang bersumber dari  alat , keadaan lingkungan atau  operator. Memberikan keyakinan bagi laboratorium bahwa  hasil yg dikeluarkan adalah akurat & reliabel. Laboratorium  harus  menyusun  program QC

Implementasi
Memilih bahan kontrol :
  Homogen & Stabilitas lama .
  Kemasannya ( volum & jumlah ) disesuaikan kebutuhan.
  Matrix mirip dengan spesimen manusia.
  Konsentrasinya signifikan secara   klinik misalnya normal & tinggi atau  normal & rendah.
   Pergantian lot number  lama
Persiapan & penyimpanan bahan kontrol
  Ikuti instruksi dari pabrik / vendor.
  Gunakan pipet  terkalibrasi ( pipet gondok ) untuk rekonstitusi  bahan kontrol.
  Setelah direkonstitusi, aliquot lalu simpan di feezer dalam kemasan kecil sesuai kebutuhan.
  Jika hendak digunakan , keluarkan 1 aliquot dr feezer
  Jangan  beku ulang bahan kontrol.
  Monitor & maintenance suhu feezer untuk menghindari  terjadinya degradasi zat bahan kontrol.
Guidelines
    CLIA  88 , CLSI
  1. Minimum 2 level  dalam 24 jam
  2. Frekuensi :
      - tiap 8 jam
      - tergantung jumlah tes :
         < 50 tes/ hari       -----  1 level / 1 kali per hari
         50- 100 tes/hari   -----  2 level / 1 kali per hari
          > 100 tes / hari   -----  2 level / 2 kali per hari
  1. Jika  statistik IQC tidak cukup , dpt  menggunakan  spesimen  pasien
Kapan  menjalankan QC
  Setiap hari sebelum sampel pasien
  Menggunakan alat, reagen & metode baru
  Tergantung kestabilan reagen
  Setelah melakukan preventive maintenance
  Setelah pergantian  suku cadang
  Ada masalah dalam aplikasi  klinik dari  hasil pasien
  Tindakan koreksi terhadap “error” 
  Pelatihan & kompetensi terhadap operator.
Menetapkan nilai  range kontrol
  Siapkan bahan kontrol yg sudah dipilih ( low, normal, high)
  Jalankan setiap kontrol sebanyak minimal 20 kali selama 20 -  30 hari.
  Lihat hasil kontrol  “in control “ dlm range yg sudah ditetapkan oleh pabrik
  Kumpulkan  minimal 20 data , lalu hitung rerata & SD 
Nilai range kontrol
  Sebelum menghitung nilai range kontrol  :
  1. Jika ada 1 atau 2 data dengan nilai terlalu tinggi atau rendah,  data tersebut harus dikeluarkan dalam perhitungan nilai range 
       ---- “outliers”
b. Jika  ada > 2 data  outliers in 20 data ------      
     identifikasi  &  tangani  masalahnya       ---  
      ulang  pengumpulan data kontrol. 
  Pelaksanaan QC range harus meliputi semua operator yg melaksanakan pemeriksaan spesimen
  Bahan kontrol diperlakukan sama seperti  spesimen  pasien.
Sistem monitoring  hasil kontrol
Interpretasi hasil  QC harian :
Ada 3 kemungkinan :
  1. In control
      a. Control value is within in limit control
      b. Control value in  warning limit
  1. In control but  regarded  as out of statistical
      10 X , 7 T , trend, shift 
  1. Out of kontrol
      Control value out of control limit
SYSTEMATIC ERROR
  Pergantian  reagen / kalibrator 
  Maintenance alat
  Salah nilai  kalibrator
  Persiapan reagen tidak benar
  Deteriorasi reagen/kontrol/kalibrator
  Penyimpanan reagen & kalibrator tidak sesuai
  Perubahan suhu inkubator
  Perubahan prosedur
  Volum reagen atau spesimen tidak sesuai
  Mempengaruhi akurasi (bias, trend , shift )
  Rules  2-2S, 4-1s(3-1s), 10-x (12-x), 7-T
Random error
  Ada gelembung dalam  reagen
  Kontaminasi  pada reagen
  Pencampuran reagen tidak adequat
  Tidak stabil suhu atau inkubator
  Tidak stabil sumber listrik
  Variasi operator dlm pipeting
  Mempengaruhi presisi
  Rules : 1-3s, R-4s
  Deviasi positif atau negatif dari  mean (x)
Dokumentasi
  1. Data QC & grafik 
  2. Data  error, tipe error  beserta penyebabnya
  3. Problem solving & tindakan korektif
  4. Data alat , reagensia,kalibrasi
  5. Preventif  maintenance & troubleshooting

  Program QC  berperan  dalam menilai akurasi & realibility hasil lab.
  Laboratorium harus membuat  program QC untuk monitor  hasil lab.
   Ada kebijakan & prosedur pelaksaaan QC yg harus diikuti semua staf
  Training semua staf  secara terus menerus terhadap prosedur yang berhubungan dengan mutu. 
  Tanggung Jawab QC  dibawah seorang manajer mutu  yg memonitor & review semua data
  Untuk monitoring proses  QC  , digunakan analisa secara statistik, menggunakan grafik L-J
  Jika kontrol out of range , maka segera lakukan tindakan korektif &  trouble shooting, sebelum mengeluarkan hasil pasien
  Semua data yang berhubungan dengan QC harus didokumentasikan secara lengkap & mudah untuk diakses



8 comments:

Marissa said...

Artikel yang menarik.
Apakah ada parameter utama yang bersifat safety bagi QC dalam melakukan inspeksi di dunia kesehatan ?

MiminLab said...

Dalam melakukan QC yang penting Hasil QC tidak melebihi +/- 2SD apabila hasil melebihi +/- 2SD,, biasanya akan dicari permasalahnaya, entah dari reagen atau dari alatnya, atau operatornya ada yang salah dalam melakukan proses QC

Unknown said...

Telusuri error random atau sistemik???

Unknown said...

QC masuk target, tetapi hasil pasien cenderung selalu high...
Ex: glucose, creatinine

MiminLab said...

pake alat ap y? uda di cb dibandingkan dengan alat lain ap blm?

Unknown said...

kalau cara mengitung bias gimana ya? hasil qc harian kan banyak, apa pilih salah satu nilai terus dimasukkan ke rumus ?
terimakasih..

Anonymous said...

Coba kontrol lagi aja terus running sample yg sama masih tinggi atau tidak kalo masih tinggi berarti pasiennya

Unknown said...

bu saya ingin membuat laporan evaluasi bulanan hasil qc boleh share contohnya bu